TIPS MENGATUR KEUANGAN BAGI MAHASISWA!

Halo sobat mahasiswa berikut terdapat 7 tips untuk mengatur keuangan bagi mahasiswa agar tetap irit.


1. Proyeksi

Proyeksi dalam psikologi melibatkan pengaturan perasaan, keinginan, atau kualitas pribadi kepada orang, kelompok, hewan, atau objek lain. Sebagian dari teman-teman mungkin mendapatkan pemasukan bulanan dari orang tua, beasiswa, atau dengan bekerja sembari kuliah. Penting bagi kita untuk bisa membayangkan, atau melakukan proyeksi mengenai bagaimana kita akan menggunakan uang kita dari awal untuk bisa melacak pengeluaran dan pemasukan tiap bulannya, serta mengetahui di pos mana kita banyak menghabiskan uang.

Cara terbaik yang bisa kamu lakukan adalah menyisihkan atau membayarkan langsung pengeluaran yang rutin kamu lakukan tiap bulan, seperti biaya berlangganan atau bahkan tabungan. Kamu kemudian bisa merencanakan konsumsi dari sisa uang yang ada.

2. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan

Ketika kamu mau membeli sesuatu, kamu harus bisa membedakan apakah itu keinginan atau memang kebutuhan. Ketika kamu mau membeli baju, misalnya, coba pikirkan apakah baju itu memang kamu butuhkan atau sekadar untuk gaya dan ujung-ujungnya tak terpakai. Kita harus sadar akan konsekuensi dari konsumsi yang kita lakukan. Bukan berarti kita tidak boleh bersenang-senang memenuhi keinginan kita. Satu dua kali, pembelian impulsif tak apa dilakukan. Apalagi, sebuah studi menunjukkan bahwa berbelanja bisa membantu meringankan stres dan bisa jadi bentuk apresiasi atas kerja kerasmu. Namun, studi yang sama juga menunjukkan bahwa berbelanja terlalu banyak dan menghabiskan uang bisa jadi malah menimbulkan stres baru. Tapi, kembali lagi ke proyeksi, jangan lupa hitung ulang uangmu setelah berbelanja.

3. Manfaatkan Promosi

Zaman sekarang, ada begitu banyak promosi yang bisa kamu manfaatkan. Tapi, ini bukan berarti langung check-out barang ketika melihat ada diskon, ya.

Kamu bisa memanfaatkan promosi untuk kebutuhan sehari-hari, misalnya ongkos transportasi dan pesan antar makanan layanan ojek online. Ketika ada barang yang kamu harus beli, kamu juga bisa memanfaatkan promo seperti beli satu gratis satu, atau pintar-pintar mencari toko dengan harga termurah. Mungkin nominal yang kamu simpan terlihat sedikit. Tapi jangan salah, jika ini dibiasakan, tahu-tahu saja kamu sudah menghemat dalam jumlah besar. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa promo bisa memancing konsumen untuk berbelanja berlebihan. Kamu harus bisa menjaga diri agar tak terpancing membeli barang yang lebih mahal dari yang seharusnya kamu beli karena melihat potongan harganya yang besar.

4. Atur Mobilitas

Mahasiswa tentunya punya segudang aktivitas. Mulai dari pergi ke kampus, ikut berkegiatan bersama komunitas, atau sekadar nongkrong bersama teman. Tapi, semakin banyak kamu berada di luar, semakin tinggi pula potensi kamu menghabiskan uang, misalnya untuk makan. Kita bisa mengatur jam pergi kita dan berapa lama bepergian, untuk menghindari membeli makan di luar rumah. Pergi setelah jam makan bisa jadi solusi untuk mengerem duit mengalir keluar dari dompet.

5. Sharing Dengan Teman

Ini mungkin tips yang paling cocok untuk anak rantau, dan saya sendiri pun melakukannya. Kamu bisa sharing banyak hal dengan teman-temanmu. Pengeluaran paling besar mahasiswa di Indonesia adalah untuk makan dan internet, dan ini bisa kamu akali dengan langganan atau masak bersama teman. Kamu juga bisa menghemat banyak uang untuk membeli peralatan masak, bahan makanan, hingga kebutuhan sehari-hari seperti deterjen dan lainnya.

6. Kebiasaan berhutang: jangan besar pasak daripada tiang

Kadang ada situasi darurat yang memaksa kita untuk meminjam, atau mendukung pembelian di luar kebutuhan sehari-hari seperti saat momen-momen spesial. Tak ada yang salah dengan meminjam. Namun, teman-teman harus memperhitungkan apakah ke depannya teman-teman bisa membayar pinjaman ini. Sebuah studi yang melibatkan mahasiswa di Amerika Serikat (AS) bahkan menemukan bahwa banyak kasus pinjaman tak berbayar berasal dari kepercayaan diri yang berlebihan dari si peminjam untuk melunasi hutang. Ada kalanya kita cenderung menyepelekan berhutang dengan anggapan bahwa nominal yang dipinjam relatif kecil, termasuk ketika kita melakukan pembelian dengan jasa-jasa “PayLater”. Ini berpotensi membuat kita permisif dalam menambah jumlah pinjaman karena merasa masih sanggup membayar, sampai-sampai jumlahnya jauh melebihi pemasukan kita.

7. Mulai menabung

Kamu juga bisa menyisihkan uangmu sedikit saja tiap bulannya untuk menabung. Seiring waktu, tabunganmu pasti akan bertumbuh. Jika uangmu sudah terkumpul, kamu boleh saja untuk berbelanja atau nonton konser, ini bisa membantu agar uangmu tidak tiba-tiba habis dalam satu bulan. Tapi, jangan menguras tabunganmu. Kamu harus selalu punya simpanan dana untuk berjaga jika ada kondisi darurat.

Meski masih menjadi mahasiswa bukan berarti kamu tidak bisa menabung. Kamu harus mulai berpikir jangka panjang. Apalagi, jika kamu masih mahasiswa dan dapat dukungan finansial yang kuat dari orang tua belum harus membayar cicilan rumah atau kendaraan kamu bisa mengalokasikan sebagian uang jajanmu untuk menabung atau berinvestasi. Di kemudian hari, kamu akan merasakan manfaatnya dan ini bisa membantu membentuk kebiasaan yang bermanfaat dalam mengelola keuangan ketika sudah lulus dan bekerja.


Mungkin sekian yang dapat saya tuliskan dalam blog kali ini. Sampai jumpa di blog selanjutnya semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANFAS 2024 : A Colorful West Borneo : "Ethnic Culture and Creativity Charity Night"

YUK INTIP APA SIH LINKEDIN ITU? APA SAJA MANFAATNYA BAGI KAMU KAUM MAHASISWA DAN TIPS BAGI KAMU AGAR LINKEDIN KAMU TERLIHAT MENARIK SAAT DILIHAT ORANG !!

5 Website Penyedia Jurnal Untuk Tugas Akhir atau Skripsi