DAMPAK COVID-19 TERHADAP HIMAJEN FEB UNTAN

 

COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia.

COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit baru yang disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang juga sering disebut virus corona.

Kasus pertama penyakit ini terjadi di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Setelah itu, COVID-19 menular antarmanusia dengan sangat cepat dan menyebar ke puluhan negara, termasuk Indonesia, hanya dalam beberapa bulan.

Penyebarannya yang cepat membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia, pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.

Tingkat Kematian Akibat COVID-19

Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Republik Indonesia, jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga 18 Agustus 2020 adalah 141.370 orang dengan jumlah kematian 6.207 orang.

Dari kedua angka ini dapat disimpulkan bahwa case fatality rate atau tingkat kematian yang disebabkan oleh COVID-19 di Indonesia adalah sekitar 4,4%. Case fatality rate adalah presentase jumlah kematian dari seluruh jumlah kasus positif COVID-19 yang sudah terkonfirmasi dan dilaporkan.

Merujuk pada data tersebut, tingkat kematian (case fatality rate) berdasarkan kelompok usia adalah sebagai berikut:

0–5 tahun: 1,90%

6–18 tahun: 0,83%

19–30 tahun: 0,87%

31–45 tahun: 2,13%

46–59 tahun: 7,03%

>60 tahun: 14,88%

Dari seluruh penderita COVID-19 yang meninggal dunia, 1% berusia 0–5 tahun, 1,3% berusia 6–18 tahun, 4,7% berusia 19–30 tahun, 15,3% berusia 31–45 tahun, 39,6% berusia 46–59 tahun, dan 38,3% berusia 60 tahun ke atas.

Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, 58,7% penderita yang meninggal akibat COVID-19 adalah laki-laki dan 41,3% sisanya adalah perempuan.

Penyebab COVID-19

COVID-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2, yaitu virus jenis baru dari coronavirus (kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan). Infeksi virus Corona bisa menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu, atau infeksi sistem pernapasan dan paru-paru, seperti pneumonia.

COVID-19 awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Setelah itu, diketahui bahwa infeksi ini juga bisa menular dari manusia ke manusia. Penularannya bisa melalui cara-cara berikut:

Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19 bersin atau batuk

Memegang mulut, hidung, atau mata tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah menyentuh benda yang terkena droplet penderita COVID-19

Kontak jarak dekat (kurang dari 2 meter) dengan penderita COVID-19 tanpa mengenakan masker

CDC dan WHO menyatakan COVID-19 juga bisa menular melalui aerosol (partikel zat di udara). Meski demikian, cara penularan ini hanya terjadi dalam prosedur medis tertentu, seperti bronskopi, intubasi endotrakeal, hisap lendir, dan pemberian obat hirup melalui nebulizer.

Faktor Risiko COVID-19

COVID-19 dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila menyerang orang lanjut usia, ibu hamil, perokok, penderita penyakit tertentu, dan orang yang daya tahan tubuhnya lemah, seperti penderita kanker.

Karena mudah menular, penyakit ini juga berisiko tinggi menginfeksi para tenaga medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, tenaga medis dan orang yang melakukan kontak dengan pasien COVID-19 perlu menggunakan alat pelindung diri (APD).

Gejala COVID-19

Gejala awal infeksi COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak atau berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut di atas muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus covid-19.

Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi COVID-19, yaitu:

Demam (suhu tubuh di atas 38°C)

Batuk kering

Sesak napas

Selain gejala di atas, ada beberapa gejala lain yang jarang terjadi, tetapi juga bisa muncul pada infeksi COVID-19, yaitu:

Mudah lelah

Nyeri otot

Nyeri dada

Sakit tenggorokan

Sakit kepala

Mual atau muntah

Diare

Pilek atau hidung tersumbat

Menggigil

Bersin-bersin

Hilangnya kemampuan mengecap rasa atau mencium bau

Gejala COVID-19 bisa muncul dalam 2 hari sampai 2 minggu setelah seseorang terinfeksi virus penyebabnya. Untuk memastikan apakah gejala-gejala tersebut merupakan gejala dari virus Corona, diperlukan rapid test atau PCR..

Pada beberapa penderita, COVID-19 dapat tidak menimbulkan gejala sama sekali. Orang yang sudah terkonfirmasi positif COVID-19 melalui pemeriksaan RT-PCR namun tidak mengalami gejala disebut sebagai kasus konfirmasi asimptomatik. Penderita ini tetap bisa menularkan COVID-19 ke orang lain.

Pada bulan juli 2020, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengganti istilah operasional lama pada COVID-19, seperti ODP, PDP, OTG menjadi istilah baru, yakni suspek, probable dan konfirmasi. (SUMBER ARTIKEL DARI  https://www.alodokter.com/covid-19)

DAMPAK COVID-19 TERRHADAP HIMAJEN

Seperti yang kita tahu, bahwa HIMAJEN memiliki banyak agenda kegiatan disetiap bidangnya. Dikarenakan covid-19 ini, pihak kampus melarang seluruh hmj dan ukm untuk melakukan kegiatan dikampus dan dilarang mengumpulkan orang banyak. Karena hal ini banyak progja atau program kerja HIMAJEN yang tidak terealisasi dari setiap bidang di HIMAJEN.

Mulai dari humas progja yang tidak terealisasi akibat covid-19 adalah “sharing and hearing”. Progja ini mengharuskan pertemuan tatap muka antar hmj dan ukm.

Lalu bidang senibor atau seni budaya dan olahraga ada progja bernama “CANFAS” atau konser amal untuk memperingati ulang tahun HIMAJEN dan setelah CANFAS akan dilanjutkan dengan BAKTI SOSIAL. Dikarenakan covid-19, progja dialihkan menjadi pengumpulan donasi untuk masyarakat yang membutuhkan melalui rumah zakat.

Setelah itu bidang keilmuan. Progja yang tidak terealisasikan adalah “SEMINAR NASIONAL” yang akan berkolaborasi dengan FORMASI.

Selanjutnya ada bidang kaderisasi, progja yang tidak terealisasi adalah “GAS (GATHERING WITH ALUMNI AND SENIOR”. Tidak terealiasikan karena akan menimbulkan keramaian.

Untuk bidang advokasi dan kewirausahaan sudah terealisasikan semua progja karena mereka sudah menyelesaikan progja mereka sebelum pandemi covid-19.

Walaupun banyak dampak yang diberikan oleh covid-19 ini, HIMAJEN tetap berusaha semaksimal mungkin, untuk memberikan yang terbaik untuk manajemen. Mulai dari informasi akademik, dan lain sebagainya.

Jadi, sudahkah kamu memperhatikan protokol-protokol kesehatan yang ada? Ingat, kamu harus tetap kritis, waspada, dan jaga kesehatan dengan baik. Sebaiknya hindari dulu bepergian ke wilayah yang ramai untuk menghindari tertular dengan virus corona.

Disaat seperti ini, kita hanya butuh dua jenis manusia yaitu yang mau berfikir objektif dan tidak termakan berita kampungan dan menyebarkan ketakutan, dan mereka yang mau ambil peran dan mempelajari persoalan virus dengan serius.

Stay Safe

Stay Healthy

Stay Clean

Together we wish you a good health

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANFAS 2024 : A Colorful West Borneo : "Ethnic Culture and Creativity Charity Night"

YUK INTIP APA SIH LINKEDIN ITU? APA SAJA MANFAATNYA BAGI KAMU KAUM MAHASISWA DAN TIPS BAGI KAMU AGAR LINKEDIN KAMU TERLIHAT MENARIK SAAT DILIHAT ORANG !!

5 Website Penyedia Jurnal Untuk Tugas Akhir atau Skripsi